Aktris terkenal asal China, Zhao Lusi, akhirnya berbicara terbuka tentang pengalaman sulit yang telah ia alami, setelah berbulan-bulan menahan diri. Dalam sebuah surat yang mengharukan yang dibagikan pada 1 Januari di Weibo, Zhao Lusi mengungkapkan kekerasan fisik dan mental yang dia alami, baik di masa kecil maupun selama kariernya di industri hiburan.
Beberapa waktu lalu, kesehatan Zhao Lusi menjadi perhatian publik setelah ia terlihat menggunakan kursi roda. Tak lama setelah itu, seorang teman dekatnya membagikan sebuah postingan yang mengungkap adanya kekerasan yang dilakukan oleh seseorang di perusahaan tempat Zhao Lusi bekerja. Hal ini memicu berbagai spekulasi dan membuat banyak orang bertanya-tanya tentang kondisi sang aktris.
Dalam surat panjang yang ia bagikan, Zhao Lusi pertama-tama meminta maaf karena telah menarik perhatian publik, namun ia merasa harus berbicara untuk menjelaskan situasi yang sebenarnya. Ia mengungkapkan, "Ini adalah respon pertama dan terakhir saya mengenai semua yang terjadi baru-baru ini. Saya sungguh meminta maaf telah menarik perhatian publik," katanya, sebelum melanjutkan untuk berbicara tentang perjalanan kesehatan dan emosionalnya.
Zhao Lusi menegaskan bahwa ia selalu berusaha untuk tidak membiarkan penyakitnya mengganggu pekerjaannya atau orang-orang di sekitarnya. Namun, dalam beberapa minggu terakhir, ia menyadari bahwa ia belum sepenuhnya menerima kenyataan akan kelemahannya dan beban yang selama ini ia simpan dalam dirinya. "Saya selalu menganggap diri saya sebagai orang yang sabar, tapi saya mulai menyadari bahwa saya tidak setabah yang saya kira," ungkapnya dengan tulus.
Aktris yang telah meraih banyak kesuksesan ini menceritakan perjalanan hidupnya yang penuh tantangan, termasuk masa kecilnya yang penuh penderitaan. Zhao Lusi mengungkapkan bahwa ia pernah mengalami kekerasan fisik dari seorang guru saat masih anak-anak. "Saya sering disebut 'tidak berguna' dan hanya 'wajah cantik'. Saat itu, seorang guru pernah memukul saya di asramanya. Saya pikir itu adalah hukuman yang pantas karena saya tidak berprestasi baik," kenangnya dengan sedih.
Pengalaman buruk ini terus menghantuinya hingga dewasa, di mana ia kembali mengalami kekerasan setelah gagal dalam audisi akting. Ia merasa itu adalah kesalahan pribadinya, dan lagi-lagi memilih untuk diam dan menahan rasa sakit. Namun, seiring dengan perjalanan kariernya yang semakin cemerlang, Zhao Lusi mulai menemukan keberanian untuk meninggalkan masa lalu yang kelam tersebut.
Lebih lanjut, ia menceritakan insiden lain di mana ia dipaksa untuk membayar biaya pemutusan kontrak yang besar setelah berulang kali menangis, membuat keonaran, dan mengancam untuk menyakiti dirinya sendiri. "Setiap insiden semakin memperdalam rasa sakit saya, dan rumor yang terus beredar menambah luka yang belum sembuh," tulisnya dengan penuh perasaan.
Namun, meski menghadapi banyak penderitaan, Zhao Lusi mengungkapkan rasa syukurnya kepada teman-teman, keluarga, dan tim profesional yang mendukungnya. "Saya tidak bisa mendapatkan semua yang saya inginkan, dan saya tidak bisa menuntut kesempurnaan dari orang-orang yang ada di sekitar saya. Mereka tidak menyakiti saya, mereka sudah melakukan yang terbaik untuk melindungi saya — itu lebih dari cukup," ujarnya.
Sebelum mengakhiri suratnya, Zhao Lusi kembali menegaskan bahwa depresi adalah kondisi medis yang nyata, bukan sesuatu yang bisa diatasi hanya dengan berpikir positif. Ia mengucapkan terima kasih kepada para penggemar dan pendukungnya yang tak henti-hentinya memberikan cinta dan kekuatan, "Terima kasih kepada semua yang peduli. Karena cinta, saya menemukan kekuatan untuk hidup lagi. Semoga kalian semua memiliki Tahun Baru yang bahagia dan penuh kebahagiaan."
Meskipun perjalanan hidupnya masih penuh tantangan, keberanian Zhao Lusi untuk berbicara terbuka tentang kekerasan yang ia alami telah menginspirasi banyak orang. Kisahnya kini tersebar luas dan mendapat dukungan luar biasa dari para penggemarnya. Semua orang berharap ia dapat terus sembuh dan menemukan kebahagiaan yang layak ia dapatkan.