Seoul, Korea Selatan – Dunia hiburan K-Pop kembali diguncang dengan kabar mengejutkan: HYBE Labels, agensi raksasa di balik BTS, SEVENTEEN, dan NewJeans, diserbu oleh penyidik dari Komisi Perdagangan Adil (FTC) Korea Selatan. Pada Senin, 24 Juni 2024, tim penyidik tiba di kantor pusat HYBE di Distrik Yongsan, Seoul, untuk melakukan penyelidikan terkait dugaan dokumen palsu yang diajukan oleh perusahaan tersebut. Dokumen tersebut diduga berisi informasi yang tidak akurat atau sengaja disembunyikan dalam laporan tahunan wajib yang harus diserahkan oleh konglomerat besar.
HYBE, yang baru-baru ini ditambahkan ke daftar "kelompok perusahaan besar" oleh FTC karena nilai aset gabungannya yang melebihi 5 triliun won (sekitar $3,6 miliar), kini harus menghadapi sorotan tajam dari publik dan regulator. Kehadiran penyidik di kantor pusat HYBE menambah daftar panjang kontroversi yang melibatkan agensi ini dalam beberapa bulan terakhir.
Sebelumnya, pada Oktober 2024, CEO HYBE, Lee Jae Sang, meminta maaf secara resmi setelah terungkapnya dokumen internal yang berisi komentar negatif tentang artis K-Pop dari agensi pesaing, termasuk SM Entertainment dan JYP Entertainment. Dokumen tersebut, yang berjudul "Laporan Industri Musik Mingguan", mencakup sekitar 18.000 halaman dan berisi komentar provokatif serta rumor tidak berdasar tentang penampilan dan kemampuan artis-artis tersebut.
Selain itu, pada Februari 2025, HYBE menandatangani nota kesepahaman dengan Kepolisian Provinsi Gyeonggi Utara untuk memerangi kejahatan dunia maya, termasuk video deepfake yang menargetkan artis-artis mereka. Kerja sama ini bertujuan untuk memberikan perlindungan lebih bagi artis-artis HYBE dari eksploitasi daring.
Dengan serangkaian kontroversi yang terus berkembang, HYBE kini harus menghadapi tantangan besar dalam mempertahankan reputasinya sebagai salah satu agensi hiburan terbesar di dunia. Publik menunggu langkah selanjutnya dari HYBE dan bagaimana mereka akan mengatasi krisis kepercayaan ini.
Apakah HYBE akan mampu bangkit dari skandal demi skandal ini? Ataukah ini awal dari akhir bagi raksasa K-Pop yang pernah mendominasi industri? Hanya waktu yang akan menjawab.
