"Masih juga ngotot? Jijik banget!"
Mantan CEO ADOR, Min Hee Jin, kembali menjadi sorotan publik setelah dikabarkan mengajukan banding terhadap putusan pengadilan yang menyatakan dirinya bersalah dalam kasus pelecehan di tempat kerja.
Menurut laporan eksklusif dari Tenasia, Min Hee Jin secara resmi mengajukan banding atas putusan Hakim Jung Cheol Min dari Pengadilan Distrik Barat Seoul, yang sebelumnya menghukumnya dengan denda atas tindakan pelecehan verbal terhadap seorang mantan pegawai ADOR, yang dikenal sebagai "Pegawai A".
Pada Maret 2025, Kantor Tenaga Kerja Regional Seoul menjatuhkan sanksi denda kepada Min Hee Jin setelah penyelidikan menemukan bahwa komentar-komentar kasar yang ia lontarkan menyebabkan stres psikologis dan memperburuk lingkungan kerja bagi Pegawai A. Dalam putusannya, otoritas ketenagakerjaan menyatakan:
“Beberapa pernyataan Min Hee Jin menyebabkan tekanan fisik dan mental serta memperburuk lingkungan kerja bagi Pegawai A.”
Min Hee Jin sempat menggugat keputusan tersebut, namun pada 16 Oktober 2025, pengadilan menolak gugatannya dan mendukung keputusan Kantor Tenaga Kerja. Hanya sehari kemudian, pada 17 Oktober, Min Hee Jin dilaporkan mengajukan banding lagi untuk membatalkan putusan tersebut.
Langkah ini memicu kemarahan netizen Korea Selatan, yang menilai banding tersebut sebagai bentuk pelecehan lanjutan terhadap korban. Banyak yang menilai Min Hee Jin tidak menunjukkan penyesalan dan justru terus menambah beban psikologis kepada mantan bawahannya.
Komentar warganet pun dipenuhi kemarahan:
- “Semoga korban tetap kuat.”
- “Kalau sampai diakui secara hukum, berarti kasusnya memang parah banget.”
- “Tujuh pengacara saja tidak bisa menyelamatkanmu. Sudah kalah, ya akui dan minta maaf.”
- “Perilaku kekanak-kanakan. Jijik.”
- “Kalau ini namanya feminisme, aku kapok menyebut diriku feminis.”
- “NewJeans dan Min Hee Jin… sama aja, sama-sama tidak hormati hukum.”
Sementara dalam kasus hukum terpisah melawan pendiri HYBE, Bang Si Hyuk, Min Hee Jin disebut memiliki peluang yang lebih baik. Namun, dalam kasus pelecehan kerja ini, citra publiknya semakin merosot akibat sikap keras kepala dan tidak adanya permintaan maaf kepada korban.
"Masih juga ngotot? Jijik banget!"
Mantan CEO ADOR, Min Hee Jin, kembali menjadi sorotan publik setelah dikabarkan mengajukan banding terhadap putusan pengadilan yang menyatakan dirinya bersalah dalam kasus pelecehan di tempat kerja.
Menurut laporan eksklusif dari Tenasia, Min Hee Jin secara resmi mengajukan banding atas putusan Hakim Jung Cheol Min dari Pengadilan Distrik Barat Seoul, yang sebelumnya menghukumnya dengan denda atas tindakan pelecehan verbal terhadap seorang mantan pegawai ADOR, yang dikenal sebagai "Pegawai A".
Pada Maret 2025, Kantor Tenaga Kerja Regional Seoul menjatuhkan sanksi denda kepada Min Hee Jin setelah penyelidikan menemukan bahwa komentar-komentar kasar yang ia lontarkan menyebabkan stres psikologis dan memperburuk lingkungan kerja bagi Pegawai A. Dalam putusannya, otoritas ketenagakerjaan menyatakan:
“Beberapa pernyataan Min Hee Jin menyebabkan tekanan fisik dan mental serta memperburuk lingkungan kerja bagi Pegawai A.”
Min Hee Jin sempat menggugat keputusan tersebut, namun pada 16 Oktober 2025, pengadilan menolak gugatannya dan mendukung keputusan Kantor Tenaga Kerja. Hanya sehari kemudian, pada 17 Oktober, Min Hee Jin dilaporkan mengajukan banding lagi untuk membatalkan putusan tersebut.
Langkah ini memicu kemarahan netizen Korea Selatan, yang menilai banding tersebut sebagai bentuk pelecehan lanjutan terhadap korban. Banyak yang menilai Min Hee Jin tidak menunjukkan penyesalan dan justru terus menambah beban psikologis kepada mantan bawahannya.
Komentar warganet pun dipenuhi kemarahan:
- “Semoga korban tetap kuat.”
- “Kalau sampai diakui secara hukum, berarti kasusnya memang parah banget.”
- “Tujuh pengacara saja tidak bisa menyelamatkanmu. Sudah kalah, ya akui dan minta maaf.”
- “Perilaku kekanak-kanakan. Jijik.”
- “Kalau ini namanya feminisme, aku kapok menyebut diriku feminis.”
- “NewJeans dan Min Hee Jin… sama aja, sama-sama tidak hormati hukum.”
Sementara dalam kasus hukum terpisah melawan pendiri HYBE, Bang Si Hyuk, Min Hee Jin disebut memiliki peluang yang lebih baik. Namun, dalam kasus pelecehan kerja ini, citra publiknya semakin merosot akibat sikap keras kepala dan tidak adanya permintaan maaf kepada korban.









