Park Na Rae Akan Jalani Pemeriksaan Polisi di Tengah Sengketa Hukum Usai Hiatus dari Dunia Hiburan
Komedian ternama Korea Selatan, Park Na Rae, dikabarkan akan segera menjalani pemeriksaan polisi terkait serangkaian sengketa hukum yang tengah menimpanya. Pemeriksaan tersebut dilakukan di tengah keputusannya untuk hiatus sementara dari industri hiburan.
Park Na Rae dijadwalkan hadir untuk memberikan keterangan lebih lanjut kepada pihak kepolisian guna mendalami berbagai laporan hukum yang melibatkan namanya.
Sebelumnya, pada 15 Desember 2025, seorang pejabat Badan Kepolisian Metropolitan Seoul mengungkapkan perkembangan kasus ini dalam konferensi pers rutin.
“Ada total lima kasus. Beberapa di antaranya merupakan gugatan terhadap Park Na Rae, sementara satu kasus lainnya adalah gugatan yang diajukan langsung oleh Park Na Rae,” ujar pejabat tersebut.
Gugatan yang diarahkan kepada Park Na Rae diajukan oleh mantan manajernya, yang menuduh sang komedian melakukan pelecehan di tempat kerja serta pencemaran nama baik melalui penyebaran informasi palsu. Selain itu, Park Na Rae juga dilaporkan atas dugaan pelanggaran Undang-Undang Promosi Pemanfaatan Jaringan Informasi dan Komunikasi serta Perlindungan Informasi.
Tak tinggal diam, Park Na Rae mengambil langkah hukum dengan mengajukan gugatan balik terhadap mantan manajernya di Kantor Polisi Yongsan. Ia menuding pihak tersebut melakukan percobaan pemerasan.
Di tengah proses hukum yang masih berjalan, Park Na Rae memilih untuk menghentikan sementara seluruh aktivitas hiburan hingga semua permasalahan hukum tersebut mendapatkan kejelasan.
Tak hanya itu, komedian kelahiran 1985 ini juga tengah menghadapi tuduhan lain terkait dugaan penerimaan perawatan medis ilegal dari seseorang yang dikenal dengan sebutan “bibi suntik”.
Menanggapi hal tersebut, pihak kepolisian menyatakan,
“Fokus utama penyelidikan adalah memastikan adanya pelecehan di tempat kerja serta dugaan pelanggaran Undang-Undang Kedokteran.”
Polisi juga menambahkan,
“Pelapor terkait kasus suntikan tersebut belum diperiksa. Kami berencana melakukan penyelidikan lebih lanjut secara menyeluruh di kemudian hari.”***









