Rosé, anggota BLACKPINK yang dikenal dengan suara emasnya dan gaya yang selalu on point, baru-baru ini membuat keputusan yang cukup mengejutkan: meninggalkan Korea Music Copyright Association (KOMCA). Langkah ini menjadikannya sebagai artis Korea kedua setelah Seo Tai-ji yang memilih untuk tidak lagi mempercayakan hak cipta musiknya kepada organisasi tersebut.
🏛️ Kenapa Rosé Mundur?
Menurut laporan dari The Korea Times, Rosé mengajukan permohonan untuk mengakhiri kontraknya dengan KOMCA pada 31 Oktober 2024, dan kontraknya resmi berakhir pada 31 Januari 2025 setelah masa tenggang tiga bulan. Keputusan ini diyakini berkaitan dengan fokus Rosé pada pasar internasional dan efisiensi dalam pengelolaan hak cipta musiknya.
🌐 Fokus pada Pasar Global
Rosé kini beralih ke sistem manajemen hak cipta yang lebih modern dan global. Melalui label rekaman Atlantic Records, yang merupakan bagian dari Warner Music Group, hak cipta musiknya akan dikelola bersama organisasi hak cipta Amerika Serikat seperti ASCAP (American Society of Composers, Authors and Publishers) dan BMI (Broadcast Music, Inc.). Langkah ini dianggap lebih efisien, terutama mengingat popularitas Rosé yang semakin mendunia.
💸 Efisiensi Keuangan
Sebuah sumber industri musik menyatakan bahwa tidak ada alasan bagi Rosé untuk mengelola hak cipta musiknya secara terpisah di Korea dan Amerika Serikat, karena hal tersebut akan membebani biaya ganda.
🧠 Perspektif Baru dalam Industri Musik
Keputusan Rosé ini membuka wacana baru dalam industri musik Korea, terutama bagi artis-artis yang memiliki karier internasional. Langkah ini menunjukkan bahwa penting bagi artis untuk memiliki kontrol yang lebih besar atas hak cipta dan royalti musik mereka, serta menyesuaikan dengan dinamika pasar global.
