Hype tentang debut musikal Lee Sung Kyung sebagai Jasmine di Aladdin bikin banyak orang penasaran, apalagi dengan harga tiket yang nggak murah, sekitar 137 dolar AS (KRW 190,000). Tapi, setelah menyaksikan penampilannya, banyak yang merasa kecewa. Meskipun kemampuan akting Lee nggak diragukan lagi, suara dan performanya di panggung musikal masih jauh dari ekspektasi.
Musikal yang diadaptasi dari film animasi Disney ini bercerita tentang petualangan, cinta, dan persahabatan di kerajaan Agrabah. Lee Sung Kyung, yang sebelumnya dikenal lewat drama dan film, didapuk jadi Princess Jasmine. Sayangnya, debutnya di dunia musikal nggak mulus. Banyak penonton yang merasa suaranya kurang stabil, kadang-kadang terdengar ngos-ngosan, dan kurang power, padahal karakter Jasmine punya banyak lagu yang cukup menantang.
Emang sih, panggung debut selalu penuh tekanan, apalagi buat seorang pendatang baru di dunia musikal. Tapi, banyak yang bilang kalau persiapan vokal Lee kurang matang, bahkan beberapa kritikus bertanya-tanya apakah casting-nya lebih didorong karena faktor popularitas daripada kemampuan vokal.
Lee Sung Kyung sih oke banget dalam hal akting, tapi di dunia musikal, tuntutannya jauh lebih besar. Perannya sebagai Jasmine kadang terasa kurang nyambung sama keseluruhan produksi, kayak acting-nya lebih terasa "berperan sebagai aktor musikal" daripada benar-benar jadi Jasmine yang hidup di dunia Aladdin. Ditambah lagi dengan masalah vokal, yang bikin penonton agak susah untuk masuk ke dalam cerita.
Yang makin bikin perbedaan terasa adalah duetnya sama Kim Jun Su (Aladdin), yang suaranya kuat banget. Ketika Kim mencoba menyesuaikan nada untuk mendukung suara Lee yang lebih lemah, harmoni mereka jadi nggak pas, bikin pengalaman musikalnya jadi kurang maksimal.
Dengan tiket yang harganya segitu, wajar aja kalau orang punya ekspektasi tinggi buat pertunjukan yang lebih matang dan profesional. Penonton merasa kecewa dan banyak yang mulai mempertanyakan tren casting selebriti yang belum tentu punya pengalaman di panggung musikal. Memang, nama besar bisa bikin penjualan tiket naik, tapi ada yang bilang kalau ini justru merusak kualitas produksi dan mengabaikan kerja keras para profesional teater musikal yang sudah berpengalaman.
Walaupun ambisi Lee Sung Kyung buat coba dunia musikal patut diapresiasi, debutnya ini mengingatkan kita betapa pentingnya persiapan yang matang buat menghadapi tantangan besar di dunia seni pertunjukan—terutama kalau penonton udah bayar tiket mahal untuk nonton pertunjukan yang kualitasnya seharusnya oke.