Drama terbaru MBC, Crushology 101, yang tayang perdana pada 11 April 2025, menghadapi kenyataan pahit setelah dua episode awalnya mencatatkan rating mengejutkan: 1,3% untuk episode pertama dan anjlok ke 0,9% di episode kedua. Ini menjadi catatan terburuk dalam sejarah penayangan drama Jumat-Sabtu MBC, bahkan lebih rendah dari Kokdu: Season of Deity yang sebelumnya memegang rekor dengan rating 1,3% di episode ke-15.
Padahal, sebelum tayang, drama ini sempat digadang-gadang sebagai calon hit musim semi. Diangkat dari webtoon populer di Kakao yang telah dibaca lebih dari 170 juta kali, Crushology 101 menjanjikan kisah romansa kampus yang segar dan penuh warna. Mengikuti perjalanan Ban Hee Jin, atau Bunny (diperankan Roh Jeong Eui), drama ini menyoroti bagaimana ia bangkit dari trauma hubungan pertama dan menemukan dirinya dikelilingi oleh pria-pria tampan yang tertarik padanya.
Namun, ekspektasi tersebut tampaknya terlalu optimis untuk realita pasar penonton televisi nasional—terutama mereka yang menonton secara langsung di jaringan terrestrial seperti MBC.
Kritik terhadap Isi dan Strategi Produksi
Menurut kritikus budaya pop Kim Sung Soo, kegagalan utama drama ini terletak pada ketidaksesuaian antara isi cerita dan target demografi MBC. “Mayoritas penonton tayangan langsung di saluran seperti MBC adalah perempuan berusia 40 tahun ke atas. Undercover High School, meskipun latarnya anak muda, sukses karena mengandung komentar sosial yang bisa mereka relasikan,” ujarnya. Sebaliknya, Crushology 101 dinilai terlalu ringan dan dangkal untuk menjangkau emosi penonton dewasa.
Lebih jauh, kritik diarahkan pada narasi yang terlalu mengandalkan daya tarik visual para karakter pria. Jung Deok Hyun, kritikus budaya lainnya, menilai bahwa premis "perempuan putus cinta lalu dikelilingi pria tampan" terasa usang dan tidak relevan dengan tren romansa kontemporer yang lebih kompleks dan emosional. “Fokus berulang pada penampilan fisik terasa menjauhkan, bahkan bagi penonton muda. Tidak ada kedalaman yang bisa membuat penonton bertahan,” katanya.
Minimnya Daya Tarik Bintang
Salah satu kejanggalan yang disorot para pengamat adalah keputusan produksi untuk menggandeng jajaran aktor yang masih tergolong baru. Meskipun Roh Jeong Eui tampil cukup solid sebagai pemeran utama, para aktor lain seperti Jo Jun Young, Lee Chae Min, Kim Hyun Jin, dan Hong Min Ki belum memiliki nama besar untuk menarik penonton secara instan.
Dalam iklim kompetitif slot akhir pekan—dengan Buried Hearts (SBS) yang menutup dengan rating 15,4% dan The Art of Negotiation (JTBC) dengan 10,3%—Crushology 101 seperti dilempar ke kandang singa tanpa perlindungan cukup.
Masih Ada Harapan, Tapi Jalannya Terjal
Meski awal yang buruk membuatnya nyaris tersingkir dari radar penonton, masih ada peluang bagi Crushology 101 untuk bangkit—dengan syarat serius melakukan perbaikan arah cerita. Jung Deok Hyun menyatakan bahwa drama romansa remaja yang berhasil biasanya mampu menggabungkan kisah cinta manis dengan kedalaman emosional atau isu sosial yang menyentuh.
Jika Crushology 101 mampu bertransformasi dari kisah klise menjadi narasi yang lebih relevan dan menyentuh, bukan tidak mungkin drama ini akan mendapat kesempatan kedua. Namun, jika tetap bergantung pada formula lama yang sudah tak efektif, bukan hanya rating yang tak kunjung naik—eksistensinya pun akan segera dilupakan.
Kesimpulan: Crushology 101 adalah contoh nyata bagaimana ketidaksesuaian antara konten, target penonton, dan strategi promosi dapat meruntuhkan potensi besar sebuah proyek. Popularitas webtoon tak serta-merta menjamin kesuksesan adaptasi televisi, terlebih jika tak memahami siapa yang benar-benar menonton.